Setelah proses pelatihan dan kompetisi panjang selama empat bulan, 8 bartender terbaik asal Jakarta dan Bali menjadi finalis di salah satu kompetisi bartending terkemuka di dunia – Indonesia World Class Competition 2019. Pada 10 Mei 2019 kedelapan finalis bertanding di tingkat nasional. Perhelatan yang akan dilaksanakan di Sugarsand Bali ini akan memperebutkan gelar ‘Best Bartender of The Year’ dari Indonesia.
Kedelapan finalis dipilih secara ketat – mereka adalah, Benny Michael dari Hotel Monopoly Jakarta, Charles Richard dari Hakkasan Jakarta, Daniel Gerves dari Alila Seminyak Bali, Henry Maraben dari Lowey Bar & Bistro Jakarta, I Putu Aris Sanjaya dari Bikini Bali, Jacob Manurung dari Djournal House Jakarta, Melvern dari W Hotel Bali dan Panji Wisrawan dari Da Romeo Bali. Mereka telah dipilih oleh Diageo Indonesia Brand Ambassador, Wawan Kurniawan beserta tim berdasarkan 5 faktor yaitu:
1. Hosting: bagaimana cara bartender menunjukkan skill komunikasi mereka
2. Crafting: bagaimana teknik dalam membuat dan menyajikan minuman
3. Penilaian rasa dan aroma koktail, serta melihat takaran yang seimbang atau tidak.
4. Knowledge: melihat seberapa besar pengetahuan mereka tentng Diageo dan proses pembuataan koktail.
5. Storytelling: cerita dibalik minuman, kesinambungan antara konsep dan nama yang diberikan kepada minuman tersebut
Ke-8 finalis nasional diberikan 3 tantangan berupa: Pertama adalah Tartan Tiki dan My Mixer Challenge, kedua The Showdown, dan ketiga Smoke Integration. Pada tantangan pertama tiap finalis akan membuat 2 minuman – Tartan Tiki dengan menggunakan The Singleton dan My Mixer Challenger menggunakan Tanqueray No.10. Untuk tantangan kedua, tiap finalis akan mempromosikan satu diantara beberapa merek Diageo: Tanqueray No. TEN, Ciroc, Bulleit Bourbon, Johnnie Walker, Ron Zacapa dan Don Juliosebagai bahan baku utama minuman. Finalis harus menyelesaikan tantangan dalam waktu sesingkat mungkin tanpa mengurangi kualitas koktail karena mereka akan dinilai berdasarkan kecepatan waktu dan kualitas minumannya. Tiga finalis terbaik nantinya akan membuat minuman Johnnie Walker dengan sentuhan dan kreasi bahan dan budaya Indonesia.
Selain juri yang berasal dari Indonesia, para juri juga didatangkan dari Thailand, Singapore, dan Malaysia untuk memberikan penilaian pada Final Indonesia World Class Competition 2019. Mereka adalah Jane Kaew-yod yang mana merupakan Best Bartender Diageo World Class Thailand 2018, Shawn Chong yang juga Bartender Diageo World Class Thailand 2015, Lam Chi Mun sebagai DBA Director from Singapore dan Andrew Soetiono dari Indonesia Whisky Research Society.
Setelah kompetisi yang panjang, akhirnya terpilihlah juara World Class Competition 2019 yaitu Jakob Manurung dari Djournal House Jakarta dan mendapatkan gelar “The Bartender of the Year”. Selain mendapatkan gelar “The Bartender of the Year” dari Indonesia, pemenang utama akan mewakili Indonesia dalam kompetisi final Diageo World Class Competition di Glasgow pada September2019. Para Finalis global ini akan berpartisipasi bersama lebih dari 40 finalis dari negara lainnya untuk merayakan keahlian bartender dalam membuat minuman beralkohol. Setelah terpilih dalam Global Diageo World Class Competition Bartender of the Year 2019, pemenang akan mendapat kesempatan untuk menunjukkan keahlian dan kemampuan mereka dan akan traveling keliling dunia.
“Sebagai pemimpin dalam bisnis global minuman premium dan dengan rangkaian koleksi minuman beralkohol hingga bir – Diageo ingin memberikan pengetahuan lebih, teori, dan teknik pengaplikasian ketika menyajikan sebuah minuman kepada seluruh bartender di dunia khususnya di Indonesia. Melihat para finalis di Indonesia, saya sangat senang bahwa teknik dan keahlian mereka memperlihatkan kemajuan dan lebih baik. Dengan memiliki kualitas yang baik, mereka bisa menjawab kebutuhan konsumen dalam membuat dan memberikan minuman beralkohol yang terbaik” kata Wawan Kurniawan, Diageo Indonesia Brand Ambassador.