Sanca “Bartender Berdarah Dingin”

1671

Kadek Sancaya Dwi Permana adalah seorang bartender muda yang sedang menjadi buah bibir belakangan ini. Sanca adalah nama panggilan untuk anak muda ini, dalam dua tahun terakhir anak ini menjadi sorotan karena memenangkan dua kompetisi bergengsi di Bali salah satunya Arak Bali Festival 2019 dan Indonesia Road to The Master 2020 yang pada awalnya akan di laksanakan di Thailand, Sancaya akan mewakili Indonesia pada saat itu, namun karena isu kesehatan dunia yang dilanda Covid-19 maka kompetisi itu di tunda.
The Bar Times berkesempatan mewawancari Sanca dalam proses pembuatan video profilenya yang di sposori oleh beberapa brand dan disitu kami juga kerkesempatan mencicipi cocktail kreasi yang dia buat. Berikut petikan wawancara The Bar Times dengan sanca:

1. Jadi di bali beritanya kamu adalah rising star, jadi apa yang sudah kamu sudah capai selama ini?
“Owh oke, saya berterima kasih sebelumnya untuk gelar rising star, tapi menurut saya gelar itu belum pantas untuk saya. Saya sudah mengikuti kompetisi sejak tahun 2018, dari kompetisi pemula sampai Indonesia Open.
Saya mendapat juara ke 3 di salah satu cocktail challenge di tahun 2018.
Tahun 2019 saya mendapat juara pertama di Arak Bali Festival di Sanur
Tahun 2020 saya memenangkan kompetisi Road to The Master Thailand yang di selenggarakan di Ubud”

2. Ceritakan awal kariri kamu dan Siapa saja orang – orang yang berpengaruh dalam karir kamu sebagai bartender?
“Orang yang berpengaruh dalam karir saya sebagai bartender ada banyak, tetapi yang sangat dekat dengan saya dan sering ketemu waktu itu dia adalah salah satu bartendress legend indonesia dan seorang pemimpin yang bagus yaitu arik buik dan tiki primadona. Mereka mendukung saya untuk menjadi seorang bartender yang berkelas, perilaku yang baik, petuah – petuah mereka masih saya ingat saat ini, dan saya jadikan pedoman untuk karir saya selanjutnya”.

3. Siap bartender yang menginspirasi kamu?
“Bartender yang menginspirasi saya, saya punya idola waktu itu, dia adalah seorang bartender terkenal di Bali, pada khususnya di dunia mixology dia juga seorang flair bartender namanya Arie Barker. Dulu saya mengidolakan dia dan kami sempat bertemu di sebuah kompetisi tahun 2018, selanjutnya dia tertarik dengan penampilan saya dan sekarang alangkah senangnya saya dapat bekerja bersama dengan idola saya”.

4. Sebagai bartender, alat apa yang harus kamu miliki personal selain botol opener?
“Sebagai bartender alat personal yang harus kita miliki itu jigger, strainer, shaker, long bar spoon, pembuka botol, saya memakai produck Uber Bar tools karena kualitas yang bagus dan saya nyaman memakainya”.

5. Jadi hari ini kamu akan membuat cocktail, bisa di ceritakan cocktail yang akan kamu buat seperti apa?
“Saya akan membuat 2 kreasi cocktails yaitu salah satunya saya terinspirasi dari salah satu tempat di Bali yaitu desa Wanagiri”.
“Wanagiri adalah penghasil buah markisa yang berkualitas baik disini akan saya kombinasikan dengan bahan bahan yang lain seperti Fabbri kayu manis , squeeze juice lemon, pineapple compote dan juga Dewi Sri arak untuk memberi kesan kehangatan di pegunungan yang dingin”.
“.Cocktail ke dua saya beri nama Rise the Hell saya menggunakan sailor jerry spice rum, saya terinspirasi dari cerita sailor jerry itu sendiri yang bernama asli Norma Keith Collins dia adalah seorang seniman tatto terkenal dari hawai yang biasa menato angkatan laut sebelum mereka berperang”.
Tema tatto yang dia usung bertema tropis seperti nanas, kelapa, jangkar kapal, pantai. “Di cocktail ini saya ingin mengkombinasikan bahan bahan tropis ini seperti pineapple juice dari squeeze, Fabbri Hazelnut sirup dan black banana vermouth, cocktail saya akan berwarna hitam sebagai implementasi dari tinta tattoo”.

Untuk lebih lengkapnya melihat interview kami dan aksi dari sancaya bisa dilihat pada link berikut ini:

https://youtu.be/9qogakt4PEU

Artikulli paraprakSancaya dan Agus Giriasta Mewakili Indonesia di Kejuaraan Dunia Bartender di Thailand
Artikulli tjetërHimpunan Bartender Indonesia Bersama Rekanan Membantu Program Pemerintah di Pura Besakih Tanggulagi Covid-19